Karya: Firah_ff
Hari ini seperti biasanya aku akan
berangkat ke kantor. Di kantor aku telah disambut oleh gerombolan pekerjaan
yang harus ku selesaikan dan membuat hari ini menjadikan ku lelah tapi tak
masalah karena dengan ini aku bisa melupakan sebentar mengenai masa laluku.
Sepulang
kantor aku menyempatkan diri untuk pergi ke salah satu toko buku yang cukup
terkenal di kota ini. Dengan berjalan pelan diantara buku-buku yang tersusun
rapi di rak buku. Akhirnya aku menemukan novel yang sejak tadi kuincar.
%%%
Awan
mendung ditemani beberapa tetes air dari awan hitam, hingga membuat petang ini
datang dengan hujan lebat. Disini di halte bus aku menunggu datangnya bus yang
mengantarku pulang ke rumah, dengan ditemani banyak orang yang tak kukenal dan
senasip denganku untuk menunggu datangnya bus.
Hujan mulai memercikan tetesan airnya pada kakiku dan kebosanan mulai menghapiriku. Aku mencoba
menghilangkan rasa bosan ini, dengan mengambil novel yang tadi kubeli. Perlahan
aku membuka lembar demi lembar novel ini dan membuatku larut akan cerita yang
dibawakan novel ini, hingga ku tak memikirkan sekitar. Sepertinya suara bus
telah terdengar, tapi aku masih asyik membaca novel.
“Nita,
kamu masih ingat aku Nit teman kuliah kamu Heri?” Aku menoleh kearah suara itu,
sudah lama kami tak bertemu orang dari masa laluku dan membuatku tak mau
mengingat masa lalu. Aku tak membencinya tapi sikapnya yang membuatku tersenyum
tapi kadang membuatku kesal hingga membuatku menyukainya lebih dari seorang
sahabat. Aku tak tahu harus berbuat apa dan mendiam membisu. Bus yang ku tunggu
sejak awal berhenti dan membuka pintunya, aku langsung saja masuk tanpa
menanggapi perkataan orang dari masa laluku itu. Ia masih terlihat berdiri dan
melihat kearah bus yang sedang melaju ini.
%%%
Dua
tahun berlalu dan aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Namun tidak untuk
hari ini, ada seorang karyawan baru yang masuk ke kantorku dan benar saja dialah
Heri orang dari masa laluku. dan bekerja bersamaku.
Lambat
laun aku dan Heri kembali bekerja dan berjuang menggapi mimpi bersama. Sekarang aku pun mengenal perasaanku sendiri mengenai masa depan dan
masa sekarang dan mungkin menjadi masa depanku, yaitu Heri sahabat terbaikku, aku tahu bahwa ini bukanlah rasa
suka hanyalah rasa kagum akan sosok sahabat yang terbaik dan sahabat yang
kuhindari karena perasaan yang salah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar